METODE DEMONSTRASI DAN EKSPERIMEN
DALAM PEMBELAJARAN
A. Pendahuluan
Metode
terkait dengan strategi pembelajaran yang sebaiknya dirancang agar proses
belajar jalan mulus. Metode sendiri adalah cara-cara atau teknik yang dianggap
jitu untuk menyampaikan materi ajaran. Dalam desain pembelajaran langkah ini
sangat penting karena metode inilah yang menentukan situasi belajar yang
sesungguhnya. Metode sebagai strategi pembelajaran biasa dikaitkan dengan
media, dan waktu yang tersedia untuk belajar.Kadang metode dianggap sebagai
strategi pembelajaran.
Adapun pembelajaran memiliki hakekat
perencanaan dan perancangan sebagai upaya untuk membelajarkan siswa itulah
sebabnya metode pembelajaran sangat penting yang dipakai untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang diinginkan, yaitu salah satunya menggunakan metode
demonstrasi dan eksperimen. Dengan metode demonstrasi dan eksperimen ini akan
lebih menarik perhatian siswa terhadap apa yang dipelajari siswa dan fokus pada
satu titik pada bidang kajian dan kurikulum yakni mengenai apa isi pembelajaran
yang harus dipelajari siswa agar dapat tercapainya tujuan.
B. Pengertian Metode
Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah pertunjukan tentang proses terjadinya suatu
peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar
dapat diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara nyata atau tiruannya
(Syaiful, 2008:210).
Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang,
kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung
maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan
atau materi yang sedang disajikan” (Muhibbin Syah, 2000:22).
Sementara menurut Syaiful Bahri Djamarah, (2000:2) bahwa “metode
demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu
proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran”.
Menurut Syaiful (2008:210) metode demonstrasi ini lebih
sesuai untuk mengajarkan bahan-bahan pelajaran yang merupakan suatu
gerakan-gerakan, suatu proses maupun hal-hal yang bersifat rutin. Dengan metode
demonstrasi peserta didik berkesempatan mengembangkan kemampuan mengamati
segala benda yang sedang terlibat dalam proses serta dapat mengambil
kesimpulan-kesimpulan yang diharapkan.
Menurut Muhibbin Syah (1995: 208) Metode Pembelajaran
Demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang,
kejadian, aturan dan urutan melakukan kegiatan, baik secara langsung maupun
melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau
materi yang sedang disajikan.
Sedangkan menurut Aminuddin Rasyad (2002: 8) metode
demonstrasi adalah cara pembelajaran dengan meragakan, mempertunjukkan atau
memperlihatkan sesuatu di hadapan murid di kelas atau di luar kelas.
Langkah-langkah
dalam Metode Pembelajaran Demonstrasi
Menurut Hasibuan dan Mujiono (1993: 31) langkah-langkah
metode Pembelajaran demonstrasi adalah sebagai berikut:
- Merumuskan dengan jelas kecakapan dan atau keterampilan apa yang diharapkan dicapai oleh siswa sesudah demonstrasi itu dilakukan.
- Mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh, apakah metode itu wajar dipergunakan, dan apakah ia merupakan metode yang paling efektif untuk mencapai tujuan yang dirumuskan.
- Alat-alat yang diperlukan untuk demonstrasi itu bisa didapat dengan mudah, dan sudah dicoba terlebih dahulu supaya waktu diadakan demonstrasi tidak gagal.
- Jumlah siswa memungkinkan untuk diadakan demonstrasi dengan jelas.
- Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah yang akan dilaksanakan, sebaiknya sebelum demonstrasi dilakukan, sudah dicoba terlebih dahulu supaya tidak gagal pada waktunya.
- Memperhitungkan waktu yang dibutuhkan, apakah tersedia waktu untuk memberi kesempatan kepada siswa mengajukan pertanyaanpertanyaan dan komentar selama dan sesudah demonstrasi.
- Selama demonstrasi berlangsung, hal-hal yang harus diperhatikan:
·
Keterangan-keterangan
dapat didengar dengan jelas oleh siswa.
·
Alat-alat
telah ditempatkan pada posisi yang baik, sehingga setiap siswa dapat melihat
dengan jelas.
·
Telah
disarankan kepada siswa untuk membuat catatan-catatan seperlunya.
8. Menetapkan rencana untuk menilai
kemajuan siswa. Sering perlu diadakan diskusi sesudah demonstrasi berlangsung
atau siswa mencoba melakukan demonstrasi.
C. Hakikat Metode Demonstrasi
Secara bahasa demonstrasi adalah
mempertontonkan, memperagakan, dan mempertunjukkan. Sedangkan menurut istilah metode demonstrasi adalah cara pembelajaran dengan meragakan,
mempertunjukkan atau memperlihatkan sesuatu di hadapan murid di kelas atau di
luar kelas.
Perbedaan utama antara demonstrasi dan
eksperimen terletak pada pelaksanaan. Demonstrasi hanya mempertunjukkan sesuatu
proses di depan kelas secara lisan sedangkan eksperimen membuktikan melalui
praktek. Dan dalam pelaksanaannya, metode demonstrasi dan eksperimen dapat
digabungkan, artinya setelah dilakukan demonstrasi kemudian diikuti dengan
eksperimen. Penggunaan metode demonstrasi selalu diikuti dengan eksperimen.
Apapun yang didemonstrasikan baik oleh guru maupun oleh siswa (yang dianggap
mampu untuk melakukan demonstrasi) tanpa diikuti dengan eksperimen tidak akan
mencapai hasil yang efektif.
D.
Tujuan dan Manfaat Metode Demonstrasi
Tujuan pembelajaran menggunakan
metode demonstrasi
adalah untuk memperlihatkan proses terjadinya suatu peristiwa sesuai materi
ajar, mengenai cara pencapaiannya dan kemudahan untuk dipahami oleh siswa dalam
pembelajaran. Metode demonstrasi
mempunyai beberapa kelebihan dan kelekurangan.
Manfaat Metode Demonstrasi
Manfaat psikologis dari metode demonstrasi adalah
:
1.
Perhatian
siswa dapat lebih dipusatkan .
2.
Proses
belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.
3.
Pengalaman
dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2008:211) kelebihan dan
kekurangan metode demonstrasi adalah sebagai berikut :
Kelebihan metode demonstrasi
1.
Perhatian
siswa dapat dipusatkan pada hal-hal yang dianggap penting oleh guru sehingg hal
yang penting itu dapat diamati secara teliti. Di samping itu, perhatian siswa
pun lebih mudah dipusatkan kepada proses belajar mengajar dan tidak kepada yang
lainya.
2.
Dapat
membimbing siswa ke arahberpikir yang sama dalam satu saluran pikiran yang
sama.
3.
Ekonmis
dalam jam pelajaran di sekolah dan ekonomis dalam waktu yang panjang dapat
diperlihatkan melalui demonstrasi dengan waktu yang pendek.
4.
Dapat
mengurangi kesalahan-kesalahn bila dibandingkan dengan hanya membaca atau
mendengarkan, karena murid mendapatkan gambaan yang jelas dari hasil
pengamatannya.
5.
Karena
gerakan dan proses dipertunjukan maka tidak memerlukan keterangan-keterangan
yang banysk
6.
Beberapa
persoalan yang menimbulkan petanyaan atau keraguan dapat diperjelas waktu
proses demonstrasi.
Kekurangan metode demonstrasi
1.
Derajat
visibilitasnya kurang, peserta didik tidak dapat melihat atau mengamati
keseluruhan benda atau peristiwa yang didemonstrasikan kadang-kadang
terjadiperubahan yang tidak terkontrol.
2.
Untuk
mengadakan demonstrasi digunakan ala-alat yang khusus, kadang-kadang alat itu
susah didapat. Demonstrasi merupakan metode yang tidak wajar bila alat yang
didemonstrasikan tidak dapat diamati secara seksama.
3.
Dalam
mengadakan pengamatan terhadap hal-hal yang didemonstrasikan diperlukan
pemusatan perhatian. Dalam hal ini banyak diabaikan oleh peserta didik.
4.
Tidak
semua hal dapatdidemonstrasikan di kelas.
5.
Memerlukan
banyak waku sedangkan hasilnya kadang-kadang sangat minimum.
6.
Kadang-kadang
hal yang didemonstrasikan di kelas akan berbeda jika proses itu
didemonstrasikan dalam situasi nyata atau sebenarnya.
7.
Agar
demonstrasi mendapaptkan hasil yang baik diperlukan ketekitian dan kesabaran.
Dengan metode demonstrasi, proses penerimaan siswa terhadap
pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga membentuk pengertian
dengan baik dan sempurna. Juga siswa dapat mengamati dan memperhatikan apa yang
diperlihatkan selama pelajaran berlangsung.
Metode demonstrasi baik digunakan untuk mendapatkan gambaran
yang lebih jelas tentang hal-hal yang berhubungan dengan proes mengatur
sesuatu, proses membuat sesuatu, proses bekerjanya sesuatu proses mengerjakan
atau menggunakannya, komponen-komponen yang membentuk sesuatu, membandingkan
suatu cara engan cara lain dan untuk mengetahui atau melihat kebenaran
sesuatu.
E. Materi Yang Cocok Untuk Metode Demonstrasi
Dan Eksperimen
1. Metode Demonstrasi
Metode
demonstrasi merupakan metode yang cocok untuk di gunakan untuk memgembangkan
siswa dalam memperagakan materi yang berkenaan dengan teori yang di aplikasikan
dengan praktikum, misalnya pada mata
pelajaran fiqih pada bab wudlu serta sholat.
2. Metode Eksperimen
Metode
eksperimen merupakan metode yang cocok
digunakan ketika siswa telah memperoleh teori-teori, pengaplikasian, atau
pejelasan dari guru, misalnya setelah para siswa memperoleh penjelasan dari
guru tentang wudlu dan sholat kemudian para siswa mencoba proses wudlu dan
sholat tersebut.
F. Peran Guru Dalam Metode Demonstrasi Dan
Eksperimen
Dalam metode demonstrasi guru berperan menyajian pelajaran dengan
memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi
atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan serta didukung
dengan penjelasan lisan oleh guru.
Kemudian peranan
guru dalam metode eksperimen adalah memberi bimbingan agar eksperimen itu
dilakukan dengan teliti sehingga tidak terjadi kekeliruan atau kesalahan.
Adapun peran-peran guru adalah sebagai berikut
:
1. Sebagai perencana
Dalam
proses belajar mengajar dengan menggunakan metode demonstrasi dan eksperimen,
guru membuat rencana pengajaran yang meliputi: mempersiapkan alat-alat yang
diperlukan dan tempat duduk siswa, menciptakan kondisi belajar siswa untuk
melaksanakan demonstrasi dn eksperimen.
2. Sebagai pengajar
Dalam
hal ini guru memberikan penjelasan dan mendemonstrasikan sesuatu prosedur atau
proses, mengusahakan seluruh siswa agar dapat mengikuti atau mengamati
demonstrasi dengan baik serta memberi kesempatan kepada siswa untuk mencoba
melakukan sendiri sehingga siswa merasa yakin tentang kebenaran suatu proses.
3.Sebagai evaluator
Dalam
proses belajar mengajar dengan menggunakan metode demonstrasi dan eksperimen,
guru sebagai evaluator, yaitu menilai sejauh mana hasil demonstrasi dan
eksperimen yang dipahami siswa.
G. Peran Siswa Dalam Metode Demonstrasi Dan
Eksperimen
1.
Dalam proses belajar mengajar dengan
menggunakan metode demonstrasi dan eksperimen, siswa sebagai subyek didik yang
terlibat aktif diberi kesempatan untuk mencoba melakukan sendiri agar siswa merasa yakin tentang kebenaran
suatu proses.
2.
Setelah guru selesai mendemonstrasikan materi
yang di sampaikan maka tugas siswa adalah membuat kesimpulanhasil demonstrasi.
3.
Dalam proses belajar
mengajar peran siswa hanya sekadar
memerhatikan, karena demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih
konkret.
G. Kelebihan Dan Kelemahan Metode Demonstrasi
Dan Eksperimen
1.
Demonstrasi
Sebagai suatu metode
pembelajaran demonstrasi memiliki beberapa kelebihan, diantaranya:
1.
Melalui metode
demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat dihindari, sebab siswa disuruh
langsung memperhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan.
2.
Proses pembelajaran
akan lebih menarik, sebab siswa tak hanya mendengar, tetapi juga melihat peristiwa
yang terjadi.
3.
Dengan cara mengamati
secara langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk membandingkan antara teori
dan kenyataan. Dengan demikian siswa akan lebih meyakini kebenaran materi
pembelajaran.
Di samping beberapa
kelebihan, metode demonstrasi juga memiliki beberapa kelemahan,
di antarannya:
- Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab tanpa persiapan yang memadai demonstrasi bisa gagal sehingga dapat menyebabkan metode ini tidak efektif lagi. Bahkan sering terjadi untuk menghasilkan pertunjukan suatu proses tertentu, guru harus beberapa kali mencobanya terlebih dahulu, sehingga dapat memakan waktu yang banyak.
- Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempat yang memadai yang berarti penggunaan metode ini memerlukan pembiayaan yang lebih mahal dibandingkan dengan ceramah.
Demonstrasi memerlukan
kemampuan dan keterampilan guru yang khusus, sehingga guru dituntut untuk
bekerja lebih profesional. Di samping itu demonstrasi juga memerlukan kemauan
dan motivasi guru yang bagus untuk keberhasilan proses pembelajaran siswa.
2.
Eksperimen
Kelebihan metode eksperimen yaitu:.
1.
Menambah keaktifan
untuk berbuat dan memecahkan sendiri sebuah permasalahan
2.
Dapat melaksanakan
metode ilmiah dengan baik.
Kekurangan metode eksperimen yaitu:
1. Tidak semua mata pelajaran dapat menggunakan metode ini
2. Murid yang kurang mempunyai daya intelektual yang kurang hanya memperoleh
hasil yang minim.
H. Contoh Penerapan Metode Demonstrasi Dan Eksperimen
Beberapa hal
yang harus dilakukan dan diperhatikan oleh seorang guru dalam menerapkan metode
demonstrasi dan eksperimen yang dengan melalui
Langkah-langkah sebagai berikut :
1.
Persiapan
Jenis kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
pada tahap ini adalah menciptakan kondisi belajar siswa untuk melaksanakan
demonstrasi dengan menyediakan alat-alat demonstrasi dan tempat duduk siswa.
2.
Pelaksanaan
Jenis
kegiatan yang dilakukan oleh pendidik pada tahap ini adalah:
a. Menjelaskan dan mendemonstrasikan sesuatu
prosedur atau proses.
b. Usahakan seluruh siswa dapat mengikuti atau
mengamati demonstrasi dengan baik.
c. Beri penjelasan yang padat tapi singkat.
3. Evaluasi atau tindak lanjut
Jenis kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
pada tahap ini adalah:
a.
Memberi
kesempatan kepada siswa untuk mencoba melakukan sendiri (eksperimen).
b.
Membuat
kesimpulan hasil demonstrasi.
I. Contoh RPP Yang Menggunakan Metode
Demonstrasi Dan Eksperimen
Mata pelajaran : Fiqih
Kelas / semester : VII/1 (gasal)
Materi Pokok : Wudlu
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit(1 kali pertemuan)
1.
Standar
Kompetensi
1.1
Memahami tata
cara serta ketentuan-ketentuan dalam wudlu.
2.
Kompetensi
Dasar
2.1 mengetahui tata cara wudlu.
2.2 mengetahui
ketentuan-ketentuan dalam wudlu.
3.
Indikator
3.1
Mampu
menjelaskan tata cara yang baik dan benar dalam berwudlu.
3.2
Mampu
mempraktekkan tata cara berwudlu yang baik dan benar.
3.3
Mampu
menghafalkan do’a dalam berwudlu maupun setelah berwudlu.
3.4
Mampu
menjelaskan hal-hal yang membatalkan wudlu.
4. Tujuan Pembelajaran
4.1 Setelah mengikuti pelajaran ini, peserta
didik dapat memahami dan mampu mempraktekkan tata cara berwudlu yang benar
serta mampu menghafalkan do’a dalam berwudlu maupun setelah berwudlu.
4.2 Peserta didik dapat mengetahui hal-hal yang
dapat membatalkan wudlu.
5. Materi Pembelajaran
5.1 Tata cara berwudlu.
5.2 Ketentuan-ketentuan dalam berwudlu.
6. Metode Pembelajaran
6.1 Demonstrasi
Metode ini digunakan agar peserta didik
mampu memperagakan langsung bagaimana tata cara berwudlu dan berdo’a ketika
dalam keadaan berwudlu dan setelah berwudlu.
6.2 Eksperimen
Metode ini digunakan untuk percobaan tata
cara berwudlu yang baik dan benar.
J. Kegiatan
Pembelajaran
v Pertemuan Pertama
NO.
|
Kegiatan
|
Uaraian
Kegiatan
|
Waktu
|
1.
|
Kegatan awal
|
ü Guru memberikan salam.
ü Guru menyapa dan mengapsen siswa.
ü Memulai pelajaran dengan membaca basmalah.
ü Guru melakukan apersepsi.
|
10 Menit
|
2.
|
Kegiatan Inti
|
ü Guru menerangkan secara singkat tentang tata
cara dan ketentuan dalam berwudlu.
ü Guru memperagakan tata cara berwudlu yang
benar dan meminta peserta didik mengikutinya.
ü Guru menjelaskan secara singkat tentang
hal-hal yang dapat membatalkan wudlu.
ü Guru menanyakan kepada peserta didik tentang
apa fungsi dan hikmah wudlu lalu menjelaskannya dengan singkat.
|
20 Menit
|
3.
|
Kegiatan
akhir
|
Melakukan
refleksi tentang hasil proses kegiatan belajar mengenai tata cara berwudlu
dengan memberi pertanyaan kepada satu atau dua siswa sebagai cermin.
Guru
memberikan tugas untuk menghafalkan niat dan do’a berwudlu.
Menutup
pelajaran dengan mebaca hamdallah.
|
10 Menit
|
v Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua selama 40 Menit digunakan untuk
penilaian tentang hafalan mengenai do’a wudlu.
v Sumber Belajar
1.
Kitab
Fasholatan KH. Minan Zuhri diterbitkan Menara Kudus, Kudus
2.
Buku-buku lain
yang relevan.
v Penilaian
Tes lisan dan hafalan.
K. Penutup
Dari pembahasan makalah mengenai
metode demonstrasi dan eksperimen diatas dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Metode
demonstrasi adalah cara pembelajaran dengan meragakan, mempertunjukkan atau
memperlihatkan sesuatu di hadapan murid di kelas atau di luar kelas.
2. Metode
eksperimen adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau
kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan.
3. metode
demonstrasi dan eksperimen dapat digabungkan, artinya setelah dilakukan
demonstrasi kemudian diikuti dengan eksperimen, penggunaan metode demonstrasi
selalu diikuti dengan eksperimen.
4. Metode
demonstrasi merupakan metode yang cocok untuk di gunakan untuk memgembangkan
siswa dalam memperagakan materi yang berkenaan dengan teori yang di aplikasikan
dengan praktikum.
5. Metode eksperimen
merupakan metode yang cocok digunakan
ketika siswa telah memperoleh teori-teori, pengaplikasian, atau pejelasan dari
guru.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Tim Redaksi KBBI. 2007.Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.
2.
Rosyad, Aminudin. 2002.
Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
3.
Sukardi, Ismail. 2011. Model dan Metode
Pembelajaran Modern: Suatu Pengantar. Palembang: Tunas Gemilang Press.
5.
Sudjana, Nana. 2009. Dasar-Dasar Proses
Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo
6.
Arief, Armai. 2002. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan
Islam. Jakarta: Ciputat Pers
- Purba, Hartono (2007). Pengaruh Metode Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa. Skripsi. Medan : FT. UNIMED.
- Bahri, Syaiful & Zain, Aswan (2005). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.
- Sagala, Syaiful (2006). Konsep dan Makna Pembelajaran. Jakarta : Alfabeta.
- Syah, Muhibbin (2003). Psikologi Belajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
- J.J. Hasibuan dan Mujiono. (1993). Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
12.
Rosyad,
Aminudin. (2002). Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta:
Bumi Aksara
13.
Syah,
Muhibbin. (1995). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar